Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi dan kebebasan yang akhir-akhir ini terus membanjiri negara-negara maju maupun sedang berkembang seperti di Indonesia, akan membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan kalangan anak muda. Untuk itu butuh seluruh pihak peduli ikut menyaring budaya asing yang datang bertubi-tubi tersebut agar kalangan anak muda tidak terjerumus kedalam budaya barat. Jika hal itu tidak segera dilakukan dikhawatirkan kalangan anak muda akan mengadopsi nilai-nilai budaya barat yang negatif ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan saat ini pergeseran gaya hidup pemuda sudah mulai cenderung ke-barat-baratan yang menggambarkan masuknya budaya barat ke Indonesia.
Meski begitu dalam perkembangan tehnologi yang makin canggih seperti sekarang ini, era globalisasi juga membawa dampak positif. Masyarakat dapat menyuarakan apa saja sesuai hati nuraninya. Selain itu dalam menjalankan roda pemerintahan, sudah ada keterbukaan, demokratis, jujur, bersih dan dinamis. Sedangkan dari segi budaya kalangan anak muda kita dapat meniru pola berpikir budaya barat yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju. Ini tak lain untuk dapat meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Namun di nilai-nilai budaya, kalangan anak muda atau generasi penerus sekarang ini harus bangga mempertahankannya. Seperti kalangan anak muda di Jakarta Utara, memaknai era globalisasi itu bukan berarti harus meninggalkan budaya bangsa sendiri. Budaya leluhur seperti tari-tarian, jaipongan dan lain sebagainya harus tetap dijunjung tinggi dengan tujuan agar kekayaan budaya bangsa Indonesia ini tetap dapat dilestarikan dan dijaga dengan baik.
KOMUNITAS SANGGAR
Sejumlah kalangan muda kini membentuk komunitas sangar tari. Kum unhas itu diikuti ratusan pelajar mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunitas seni itu saat ini sangat digandrungi oleh kaula muda. Melihat antusias mereka kita berharap kegiatan ini terus berkembang sehingga kecintaan remaja terhadap budaya sendiri semakin tinggi agar gerenasi muda kita lebih mengenal dan tidak melupakan warisan budaya bangsa yang tidak ternilai harganya. Selain itu juga supaya mereka juga menjauhi yang namanya narkoba.
Semenjak didirikannya komunitas sanggar tari dan budaya tahun 1976 lalu ribuan anak muda mendaftarkan diri ikut dalam perkumpulan pencinta seni budaya ini. Bahkan anak muda mampu mengikuti perlombaan baik tingkat nasional maupun internasional. Bukan itu saja, dalam perkembangannya saat ini, tari-tarian dari sanggar tari di gelanggang remaja juga banyak diminati warga negara asing baik Asia maupun Eropa.
http://bataviase.co.id/node/670900
http://bataviase.co.id/node/670900
Tidak ada komentar:
Posting Komentar